tugas ke 2 softskill



flowchart penjualan


Pemrosessan Transaksi


Fungsi dari IS adalah untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara :
1.          Memproses transaksi yang timbul dari sumber ekstern dan sumber intern.
2.          Menyiapkan output seperti dokumen operasional atau laporan keuangan.
Kedua kegiatan diatas dikenal sebagai kegiatan pemrosesan transaksi.



 

                 



Sebelum transaksi diproses, kita terlebih dahulu harus mengidentifikasikan data-data transaksi yang dibutuhkan dalam suatu laporan keuangan. Kita tidak perlu mengumpulkan transaksi yang tidak dibutuhkan oleh suatu laporan keuangan. Jadi kesimpulannya kita memulai pemrosesan suatu transaksi akuntansi harus diawali mulai dari atas bukan dari bawah (laporan keuangan). Dimulai dari desain laporan keuangan, kemudian pembuatan bagan rekening, setelah itu diidentifikasikan berdasarkan siklus transaksi, dan yang terakhir baru dibuat ayat jurnalnya.

Bagan Rekening
à       Daftar yang menguraikan semua rekening yang digunakan dalam pembuatan laporan keuangan.

Kegiatan pembuatan bagan arus tersebut tidak terlepas dari kegiatan pengkodean.

Pengkodean
Untuk membantu dalam pengumpulan maupun pemrosesan transaksi biasanya diberi suatu kode. Dimana kode adalah suatu kerangka yang menggunakan huruf atau angka (atau kombinasi keduanya) untuk memberikan tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat (bagan rekening).

Tujuan Pengkodean
a.         Mengidentifikasi data akuntansi secara unik
b.         Meringkas data
c.         Mengklasifikasikan rekening/transaksi
d.         Menyampaikan makna tertentu

Metode Pengkodean
Kode angka atau huruf berurutan.
Dalam metode ini tiap rekening diberi kode angka atau huruf secara berurutan.


Kode angka blok
Dalam pemberian kode ini rekening dikelompokkan menjadi beberapa golongan dan tiap golongan disediakan satu blok angka yang berurutan untuk memberi kodenya.
Kode angka kelompok
Kode kelompok diberikan dengan memberikan nomor kode untuk setiap kelompok, golongan, subgolongan dan jenis rekening.


Kode Mnemonic
Pemberian kode dengan menggunakan Huruf yang disingkat mendekati bentuk aslinya, misalnya, Aktiva lancar = AL, Jurnal Penjualan = JP, dsb.


Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemberian Kode :
     Setiap kode harus mewakili secara unik unsur yang diberi kode.
     Desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan.

Pengklasifikasian Transaksi
Karena tingkat arus transaksi dalam suatu perusahaan sangat kompleks, untuk mempermudah dalam penyajiannya, maka tiap transaksi diklasifikasikan ke dalam beberapa siklus-siklus transaksi.
Siklus transaksi mengelompokkan satu atau lebih transaksi yang mempunyai kesamaan tujuan.
Siklus transaksi untuk satu perusahaan dengan perusahaan lain akan berbeda, disini diberi contoh siklus transaksi perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.

  Perusahaan Manufaktur         Perusahaan Dagang
    - Pendapatan                         - Pendapatan
    - Pengeluaran                        - pengeluaran
    - Produksi                             - Manajemen Sumberdaya
    - Keuangan                           - laporan keuangan

Dari pengklasifikasian tersebut nantinya dapat dengan mudah dibuat suatu bagan rekening.


Komponen pemrosesan transaksi
Seperti layaknya suatu sistem, komponen pemrosesan terdiri dari Input, Proses, Penyimpanan, Output.

Input
Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa formulir atau bukti transaksi lainnya.
Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu kita harus melakukan pengumpulan data transaksi. Pengumpulan data-data transaksi ini tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu formulir merupakan gambaran atau rekaman dari suatu transaksi.

Tujuan dari formulir :
1.     Formulir dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan.
2.     Formulir digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.

Kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan formulir biasa disebut sebagai Record Management.

Pertimbangan dalam merancang formulir :
1.         Menentukan kebutuhan formulir.
2.         Merencanakan formulir yang akan dibuat.
3.         Menentukan kuantitas kebutuhan formulir.
4.         Mengawasi penggunaan formulir.
5.         Menentukan jangka waktu penyimpanan dan pemusnahan.
6.         Menentukan alat untuk meyortir dan menyimpan formulir.


Proses
Dalam sistem manual, proses disini terdiri dari kegiatan pemasukkan data transaksi kedalam jurnal. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan memasukkan data kedalam file transaksi.
Jenis jurnal :
Jika perusahaan masih dalam skala kecil, maka dapat digunakan jurnal umum, tapi jika perusahaan mulai membesar dan aktivitas perusahaan bertambah, tidak dapat lagi digunakan jurnal umum, harus digunakan jurnal khusus. Misalnya, Jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas.
Langkah Perancangan Jurnal
1.         Identifikasi karakteristik transaksi.
2.         Buat jurnal standar.
3.         Merancang jurnal (kolomnya) berdasarkan jurnal standar.

Penyimpanan
Media penyimpanan dari transaksi secara manual adalah Buku Besar. Buku besar ini menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan perusahaan. Proses pemasukkan data dari jurnal kedalam buku besar disebut “POSTING”
Untuk sistem komputer, posting ini dilakukan dengan mengup-date file master menggunakan file transaksi.

Macam-Macam File penyimpanan :
1.      Master File
Þ                Merupakan kumpulan catatan(record) yang bersifat tetap dan berisi data yang selalu disesuiakan dengan keadaan. Dalam operasi manual master file setara dengan Buku Besar dan Buku Besar Pembantu.
2.      File Transaksi
Þ                kumpulan catatan transaksi yang terjadi yang digunakan untuk up-date master file. Dalam operasi manual file transaksi ini sama dengan Jurnal.
3.      File Indeks
Þ                Merupakan master file yang berisi data yang digunakan dalam proses menyesuaikan suatu master file. C/ : file pelanggan (berisi No.Pelanggan, alamat, maksimum kredit, dll), digunakan sebagai petunjuk untuk menyesuaikan file piutang (master file).

4.      File Tabel
Þ                Suatu master file yang berisi data yang digunakan sebagai referens dalam memproses suatu file. Biasanya berisi data yang bersifat tetap yang digunakan dalam perhitungan-perhitungan, seperti file gaji karyawan yang digunakan untuk menyusun daftar gaji, file tarif pajak penghasilan yang digunakan untuk menghitung potongan pajak penghasilan karyawan.

Keluaran
Terdapat berbagai macam jenis keluaran yang dihasilkan dari proses transaksi, antara lain : Laporan keuangan, Laporan Operasional, Dokumen Pengiriman, faktur, dsb.

Metode pemrosesan Transaksi
1.         Batch Processing (Pemrosesan Kelompok)
2.         On-Line Processing (Pemrosesan Langsung)





Contoh Kode Blok :
kelompok
100 – 199                    Aktiva
200 – 149                    Utang
250 – 299                    Modal
300 – 399                    Pendapatan
400 – 899                    Biaya Usaha
900 – 999                    Penghasilan & Rugi Di luar Usaha

Setiap kelompok akan dipecah lagi menjadi golongan :
100 – 149                    Aktiva Lancar
150 – 159                    investasi jangka Panjang
160 – 179                    Aktiva Tetap Berwujud
180 – 189                    Aktiva Tetap Tidak Berwujud

Setiap Golongan dipecah lagi menjadi Sub Golongan :
100 – 109                    Kas & Bank
110 – 119                    Piutang
120 – 139                   Persediaan Barang

Setiap Sub Golongan dirinci menjadi jenis rekening :
100                                                            Kas
101                                                            Kas Kecil
102                                                            Bank BDN
103                                                            Bank BNI

Contoh Kode kelompok
1                                            Aktiva
1.1                   Aktiva Lancar
1.1.1                Kas & Bank
1.1.1.1             Kas
1.1.1.2             Kas Kecil
1.1.1.3             Bank BDN
1.1.1.4             Bank BNI
1.1.1.11                      Bank BCA

Contoh Kode Desimal
Hampir sama dengan kelompok tapi tidak ada kode kelompok yang lebih dari satu digit, misalnya 1.1.1.11 tidak bisa dipakai dalam kode desimal.



Laporan keuangan
Pendahuluan
            Suatu lembaga/organisasi/perusahaan dalam menjalankan bisnisnya akan mencatat transaksi keuangan secara sistematis. Pencatatan yang dilakukan akan diringkas menjadi suatu laporan keuangan . laporan ini dapat dibuat dalam bulanan, triwulan, semesteran dan 1tahun/ 1 periode akuntasi sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Laporan keuangan dalam suatu organisasi secara umum, terdiri atas laporan laba-rugi, laporan perusahaan ekuitas, laporan neraca, lapoean arus kas, dan catatan atas laporan keuangan . laporan ini harus disusun sesuai dengan standar akuntasi yang berlaku .
Laporan keuangan harus disajikan sesuai dengan kualitas yang dipersyaratkan oleh standar akuntasi yang berlaku umum ; antara lain harus didasarkan pada kualitas secara kualitatif, baik menyangkut hal-halyang bersifat substansi, maupun bersifat formal. Pada bagian berikut, akan dijelaskan lebih rinci tentang penyajian laporan keuangan yang berkualitas.

LAPORAN KEUANGAN YANG BERKUALITAS

Jonas dan Banchet (2000)menyatakan, bahwa auditor, anggota komite audit, dan manajemen berdebat tentang definisi kualitas pelaporan keuangan(quality of financial reporting), sehingga membedakan antara quality of financial reporting dan financial statement. Ia mengemukakan bahwa quality of financial reporting memfokuskan pada implementasi prinsip akuntasi keuangan  dalam proses akuntasi dari sebuah perusahaan , sementara  financial statement adalah ringkasan  sebagai laporan yang merupakan hasil akhir dari proses akuntasi. Quality of financial reporting  dapat tercermin dalam financial statement.
Terdapat karakterristik kualitatif pokok yaitu :
Ø      Dapat dipahami
Ø      Relevan
Ø      Materialitas
Ø      Keandalan
Ø      Penyajian jujur
Ø      Substansi mengungguli bentuk
Ø      Netralitas
Ø      Pertimbangan sehat
Ø      Kelengkapan
Ø      Dapat dibnadingkan
Ø      Tepat waktu
Ø      Keseimbangan antara biaya dan manfaat
Ø      Keseimbangan di antara karakteristik kualitatif
Ø      Penyajian wajar
Laporan keuangan yang berlaku untuk tujuan external users ada  4 jenis, yaitu
Ø      Laporan laba rugi, yaitu laporan yang disusun secara sitematis tentang kinerja perusahaan pada suatu periode tertentu . secara teknis dalah laporan  yang disusun secara sistematis tentang pendapatan, beban,  keuntungan dan kerugian yang dicapai oleh perusahaan  pada suatu periode tertentu. Kata “periode tertentu’ megandung arti bahwa laporan rugi laba ini memuat nilai-nilai akumulasi dari awal periode sampai dengan khir periode, bukan merupakan saldo/sisa. Laporan rugi laba merupakan laporan kinerja, karena dalam laporan ini memuat capaian perusahaan yang menunjukan kemampuan untuk memperoleh return yang dihasilkan dari selisih pendapatan dan beban-beban.  Kemampuan perrusahaan yang diharapkan adalah memperolah pendapatan yang optimum dan menanggung beban yang paling minimum .
Ø      Laporan perubahan ekuitas, yaitu laporan yang disusun secara sistematis tentang perubahan ekuitas untuk suatu periode tertentu, artinya nilai uang yang ada dalam laporan ini merupakan akumulasi, dimana saldo awal periode ditambah dengan pendapatan an keuntungan, serta dikurangi dengan pengambilan atau kerugian.
Ø      Laporan neraca, yaitu laporan yang secara sistematis tentang harta, kewajiban dan ekuitas pada saat tertentu. Artinya nilai yang ada dilaporan neraca bukan merupakan akumulasi, namun nilai sisa.  Laporan ini hanya mencerminkan posisi pada tanggal dimana laporan tersebut dibuat, rtinya dengan melihat dan membaca neraca, para pembaca dapat mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai kegiatan operasionalnya, kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang .
Ø      Laporan arus kas, yaitu laporan yang disusun secara sistematis tentang sumber dalam penggunaan yang tunai dalam periode tertentu. Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan prusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas  dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

Referensi :
Materi rooshwan budhi utomo
Buku akutansi dasar Drs. Mursyidi, S.E., M.Si.





0 komentar:

Posting Komentar