Samsung Bangun Sekolah Bertenaga Surya

foto berita artikel
Samsung nampaknya tak ingin dilabeli sebagai perusahaan yang hanya sekedar mencari keuntungan belaka. Baru-baru ini, mereka tengah mendirikan sebuah sekolah yang dilengkapi dengan internet sumber energi tenaga surya.

Program ini merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh Samsung. Tentu saja hal ini sangat bagus, terutama karena Afrika menjadi wilayah yang sangat kurang tingkat pendidikannya.

Sebagai langkah awal, Samsung masih melakukan pilot testing di Samsung Electronics Enginering Academy di boksberg dan akan dilanjutkan untuk wilayah lainnya tak lama lagi.

Versi pertama, Samsung menggunakan kontaiter berukuran g 40 kakki yang dilengkapi dengan panel surya yang terbuat dari karet. Panel ini dapat memberikan pasokan energi hingga 9 jam sehari. Sementara itu di bagian dalam, Samsung memberikan berbagai produknya, antara Galaxy Tab, netbook bertenaga surya dan lain-lain. (sumber : beritanet.com)

Baterai dari Kopi: Sumber Energi Alternatif Baru

foto berita artikel

Saat ini, teknologi terbaru Nespresso Capsules sebagai sumber energi alternatif.  tengah dikembangkan agar dapat diproduksi secara massal dan murah. Nespresso Capsules ialah sebuah baterai hemat energi yang menggunakan kopi sebagai bahan dasarnya. Ide penemuan baterai ramah lingkungan ini pertama kali digagas oleh Mischer Traxler. Struktur sumber energi alternatif ini terdiri dari kapsul alumunium, dengan strip tembaga, air garam, dan tentunya bubuk kopi. Prinsip kerja baterai ini pun cukup sederhana, alumunium berfungsi sebagai anoda, kemudian tembaga sebagai katoda, sedangkan air garam berfungsi sebagai elektrolit. Bisa dikatakan proses kimia dalam baterai ini mirip dengan cara kerja baterai mobil. Dalam proses kimia yang cukup sederhana tersebut, setiap baterai mampu menghasilkan energi listrik sebesar 1,5 – 1,7 Volt. Baterai bertenaga kopi ini sudah diuji penggunaannya dalam Venice Design Week, di mana 700 baterai kopi ini mampu memberi tenaga bagi jam di festival teknologi tersebut. Saat ini, kinerja baterai ini tengah dalam pengembangan. Harapannya, kelak baterai ini juga bisa menggantikan sistem baterai yang lebih rumit seperti yang digunakan produk-produk teknologi informasi, diantaranya baterai laptop maupun baterai handphone.  (sumber:beritanet.com)

Planet X Penyebab Fenomena Alam Aneh di Bumi?

foto berita artikel


Planet X adalah sebuah fenomena aneh tetapi masuk akal. Planet X berukuran 2-3 kali lebih besar dari bumi, mengitari matahari, serta memiliki tingkat orbit eliptikal yang tinggi. Planet X juga memiliki massa yang sangat besar dengan energi kutub magnetis yang memancarkan gelombang elektromagnetik yang sangat kuat dan dapat mengakibatkan fenomena alam dunia yaitu kerusakan pada setiap planet yang dilewatinya termasuk bumi. Planet X atau yang biasa di sebut “Nibiru”  atau “Wormwood”, Sekalipun masih kontroversial, keberadaan planet X ini sudah sering disebut sejak jaman awal peradaban manusia, yaitu jaman sumeria kuno. Hal ini terlihat dari artefak-artefak kuno mereka. Planet ini agak unik, orbit elipsnya berbentuk seperti orbit meteor dan melintasi tengah-tengah tata surya. Hanya teleskop besar  yang  bisa digunakan untuk melihat Planet X. Sejumlah observatorium kecil juga  disebutkan mampu melihat Planet X di tahun 2001.
Planet X yang dikabarkan sedang bergerak mendekati bumi ini mengakibatkan naiknya aktivitas gempa dan vulkanis selama 3 hingga 4 dekade terakhir. Sejak tahun 1996, cuaca bumi berubah secara pesat. Berbagai fenomena alam aneh seperti gempa, aktivitas vulkanik, dan perubahan elektromagnetis meningkat begitu drastis. Aktivitas vulkanik dan gempa meningkat sebanyak 400 sampai 500 persen sejak tahun 1975.
Kadar HO di atmosfir juga turut berubah. Hal ini tidak ada hubungannya dengan pemanasan global, kadar CFC, atau pun polusi (hubungan Planet X dan pemanasan global bisa dilihat pada artikel selanjutnya). Pada tahun 1963 hingga 1993 fenomena bencana alam meningkat 410 persen dan frekuensi fenomena alam terbaru ini selalu meningkat terutama dalam kurun waktu 9 tahun terakhir.
Dr.Harrington, adalah seorang ilmuwan yang pertama meyakini keberadaan Nibiru atau Planet X berdasarkan fakta-fakta ilmiah dan catatan kuno orang Sumeria. Tetapi ada yang aneh, Ilmuwan ini tiba-tiba meninggal akibat kecelakaan. Kecelakaan ini diduga dilakukan oleh pihak-pihak tertentu karena keberanian Harrington mempubllikasikan hasil penelitiannya. Sejak meninggalnya Harrington, para ilmuwan memilih tutup mulut tentang keberadaan Planet X.
Memang, keberadaan planet X seolah-olah seperti disembunyikan kepada masyarakat. Alasannya mungkin  untuk menghindari kegemparan global yang berakibat lumpuhnya perekonomian dunia. Semua organisasi intelijen rahasia seperti NASA, DoD (badan inteligensi militer), SETI maupun CIA  sepertinya sudah mengetahui hal ini. (sumber :blogteknologi/beritanet.com)

Koran Gambar Bergerak

foto berita artikel


Sekelompok ilmuwan teknologi informasi di Industrial Technology Research Institute (ITRI) telah menemukan layar monitor setipis kertas. layar monitor ini juga bisa ditekuk dan digulung seperti layaknya kertas biasa tanpa rusak sedikitpun. Sehingga hasil teknologi komputer ini mampu disatukan dengan kertas koran untuk menampilkan gambar bergerak bak poster hidup di film Harry Potter. Layar monitor tipis ini dinamai FlexUPD. Bukan hanya itu, kelak teknologi terbaru ini juga diharapkan dapat mengurangi berat dan ukuran e-reader dan tablet PC. Layar tipis ini diklaim dapat diintegrasikan dengan beberapa teknologi layar monitor terkini seperti LCD, LED, bahkan OLEDs (organic light-emitting diodes).
Teknologi terbaru temuan ITRI ini telah menerima medali emas dalam Wall Street Journal’s 10th annual Tech Innovation Awards 2010. ITRI memang dikenal sebagai tim ilmuwan teknologi informasi yang terbaik, tahun lalu mereka juga memenangkan Innovation Award untuk penemuan FleXpeaker, loudspeaker setipis kertas. Hak paten FlexUPD sekarang dipegang oleh AU Optronics Corporation of Taiwan yang juga penyandang dana ITRI.
Jika dilihat dari ketebalannya yang sangat tipis dan ditambah dengan teknik layout dan percetakan terbaru, maka akan sangat mungkin bagi FlexUPD untuk ‘ditempelkan’ ke kertas koran untuk menampilkan gambar hidup maupun film yang berhubungan dengan berita yang tengah disajikan dalam koran tersebut. Hal ini tentunya sebuah langkah besar bagi teknologi komunikasi. Struktur elektronik FlexUPD memang sangat canggih. Anatomi layar monitor tertipis di dunia ini terdiri dari lapisan-lapisan mikro film transistors yang dilekatkan pada selembar materi fleksibel. Sehingga layar monitor ini tidak kaku dan dapat memiliki tingkat fleksib ilitas seperti kertas. Ide pengembangan FlexUPD itu sendiri lahir dari hal yang sepele, yaitu ketika salah seorang ilmuwan ITRI melihat seorang koki yang sedang membuat pancake tipis dan melempar-lemparkannya dengan wajan. Sekarang yang menjadi tantangan bagi mereka adalah bagaimana membuat hasil teknologi terbaru ini dapat diproduksi secara massal dan murah bagi masyarakat
(beritanet.com)